Diberdayakan oleh Blogger.

Mempublis Aktifitas NU di Media Massa


Kecenderungan warga NU, lelah menyelenggarakan kegiatan tanpa kepedulian publikasi di media massa. Publikasi seharusnya dilakukan sebagai syiar dan merangsang berbagai kalangan untuk beraktivitas dengan baik.

Kondisi ini sangat berbeda dengan di luar negeri. “Kalau di Australia, diskusi kecil saja bisa disebar di sejumlah media baik cetak, maupun elektronik,” kata dr H Zulfikar As’ad MMR kepada NU Online (9/5).

Gus Ufik, sapaan akrabnya menandaskan, selama berada di Australia dalam rangka penelitian untuk gelar doktornya, ada perbedaan mencolok dari tradisi menyampaikan informasi para mahasiswa dan dosen. “Hanya dengan diskusi terbatas yang dihadiri sekitar dua puluh orang saja, materi dan isi diskusi bisa disampaikan di berbagai media,” tandasnya.

Para mahasiswa dan dosen sangat sadar bahwa ilmu yang didapat selama kegiatan berlangsung, layak untuk dijadikan rujukan sejumlah pihak. Bisa jadi, hal itu juga demi memantapkan eksistensi dari kelompok diskusi maupun institusi serta tempat diselenggarakannya kegiatan.
“Karena masing-masing lembaga, demikian juga setiap personal sangat butuh eksistensi diri dan agar kapabilitas mereka diketahui publik,” tandas salah seorang pengasuh di Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Peterongan Jombang Jawa Timur ini.

Kondisi ini tentu berbeda dengan di Indonesia. “Kita gemar menyelenggarakan kegiatan besar dengan peserta yang juga banyak bahkan biaya yang tidak sedikit, namun yang mengetahui hanya sebagian kalangan saja,” ungkapnya.

Bahkan putra pengasuh PPDU, KH As’ad Umar ini dapat memastikan kegiatan yang diselenggarakan Nahdlatul Ulama, termasuk badan otonom, lembaga dan lajnah demikian meriah. “Tapi kita jarang bisa mendengar kegiatan tersebut tersebar di media,” katanya menyayangkan.

Keengganan mayoritas aktivis NU untuk mempublikasikan kegiatan tersebut bisa jadi karena kurangnya kesadaran dalam memaknai pentingnya publikasi. “Padahal andai kegiatan itu dapat menjadi inspirasi bagi kalangan lain, akan jauh lebih bermanfaat,” sergahnya.

Demikian juga akan ada amal jariyah yang dapat diraih lantaran telah merangsang orang lain untuk berbuat baik. “Bukankah ada pesan dari Nabi bahwa siapa yang memberi teladan bagi kebaikan, maka yang bersangkutan juga akan memperoleh pahala dari kebaikan orang lain lantaran meniru kebaikan tersebut?” katanya.

Dengan sejumlah kelebihan dan kemudahan sarana komunikasi yang ada, maka idealnya kendala bagi tersebarnya kegiatan dapat dihindarkan. “Tidak ada lagi alasan bagi kita yang hidup dengan ketercukupan media komunikasi untuk hanya bangga menyampaikan kegiatan di komunitas sendiri,” terangnya.

Kemudahan akses, ketersediaan sarana dan prasarana hendaknya dapat dioptimalkan untuk menyampaikan sejumlah kegiatan dan prestasi kepada khalayak. “Hal ini tentu saja membutuhkan keterampilan dalam mengemas tulisan agar bisa dicerna dengan baik, sesuai kaidah yang ada,” lanjutnya.

Pembantu Rektor di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) ini juga mengajak semua elemen kampus yang dikelolanya untuk tidak segan memberikan informasi atas berbagai kegiatan yang diselenggarakan. Baik yang dilakukan mahasiswa, dosen, hingga pimpinan kampus agar menyampaikan aktifitas penuh manfaat itu kepada masyarakat luas.

“Apalagi di UNIPDU sudah ada website dan majalah sendiri yang bisa dioptimalkan untuk tujuan mulia tersebut,” ungkapnya. Belum lagi media sosial, kedekatan dengan sejumlah insan media atau portal berita daerah dan nasional yang sangat terbuka dengan hal tersebut.
“Selama kegiatan itu baik dan bermanfaat, pasti akan banyak kalangan yang terbuka untuk menyebarkannya,” pungkas Gus Ufik

Judul : Mempublis Aktifitas NU di Media Massa
Url : http://hifzulxzam.blogspot.com/2014/05/mempublis-aktifitas-nu-di-media-massa.html
Pada : Minggu, 11 Mei 2014
Oleh : Unknown
Respond : 0
Share :

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © · Xzam is my Choise ~ Template by xzam